PENGUASAAN KOMPETENSI KRIYA KERAMIK PASCA PELATIHAN DALAM TINJAUAN FASET PEMAHAMAN WIGGINS DAN TIGHE

Main Article Content

Rohmat Sulistya

Abstract

Teachers attain a higher level of competency after participating in training. However, due to the short duration of training, not all  aspects of competence are fully mastered by teachers. An effective strategy is needed to complement the lacking aspects of competence. This study aims to provide an overview of the mastery of competencies among teachers specializing in ceramic craft after training and how the concept of understanding according to Wiggins and Tighe is used to map the aspects of competencies that should be learned to achieve complete mastery. The research method involves reviewing journal references and books, supported by objective observations of several participating teachers.The results indicate that the mastery of competencies (both hard and soft skills) during training serves as a solid foundation, which can then be supplemented with self-directed learning strategies using the self-determined learning approach as a logical choice in the learning process. To facilitate the in-depth understanding of specific competency aspects, a mapping of competency aspects is proposed using the 6 (six) facets of understanding according to Wiggins and Tighe. This approach is alternative, allowing teachers to determine which facets to focus on based on their interests, characteristics, and academic arguments.


Keywords: competency mastery, ceramic craft, post-training, understanding, Wiggins and Tighe


ABSTRAK


Guru memiliki level kompetensi yang lebih tinggi pascapelatihan yang diikuti. Tetapi dengan durasi pelatihan yang pendek, tidak seluruh aspek kompetensi dikuasai secara utuh oleh guru. Diperlukan strategi yang efektif untuk melengkapi aspek-aspek kompetensi yang kurang. Kajian ini bertujuan memberikan gambaran penguasaan kompetensi guru konsentrasi keahlian kriya keramik pascapelatihan dan bagaimana konsep pemahaman (understandings) menurut Wiggins dan Tighe digunakan untuk memetakan aspek-aspek kompetensi yang sebaiknya dipelajari agar diperoleh penguasaan kompetensi utuh. Metode kajian menggunakan telusur referensi jurnal dan buku diperkuat dengan pengamatan objektif kepada beberapa guru peserta pelatihan. Hasil kajian menunjukkan penguasaan kompetensi (hardskill dan softskill) selama diklat menjadi bekal yang baik  untuk kemudian dilengkapi dengan strategi belajar mandiri sesuai pendekatan pembelajaran self-determined learning sebagai pilihan logis dalam belajar.


Untuk memudahkan aspek-aspek kompetensi yang perlu diperdalam, diajukan pemetaan aspek kompetensi untuk dikuasai dengan pendekatan 6 (enam) faset pemahaman menurut Wiggins dan Tighe. Pendekatan ini bersifat alternatif, guru dapat menetapkan faset-faset mana yang dipilih sesuai kepentingan, karakter, dan argumentasi akademisnya.


Kata kunci: penguasaan kompetensi, kriya keramik, pascapelatihan, pemahaman, Wiggins dan Tighe

Article Details

How to Cite
Sulistya, R. (2024). PENGUASAAN KOMPETENSI KRIYA KERAMIK PASCA PELATIHAN DALAM TINJAUAN FASET PEMAHAMAN WIGGINS DAN TIGHE. Jurnal Pendidikan Seni Dan Industri Kreatif (Sendikraf), 4(2), 46–56. Retrieved from http://p4tksb.com/index.php/sendikraf/article/view/43
Section
Articles

References

Abdullah, Cicih Sutarsih, S. (2020). EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN PROGRAM DIKLAT DARING.

Andriani, D. E. (2010). Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21 Melalui Program Pembimbingan Yang Efektif. Mengembangkan Profesionalitas Guru Abad 21, 6(02), 78–92.

Anitasari, M. E., Jatmoko, D., Primartadi, A., Isbakhi, A. F., & Laksana, H. S. (2022). Tingkat Kesiapan Kerja Siswa Kelas Industri dan Non Kelas Industri di Sekolah Menengah Kejuruan. Jurnal Jendela Pendidikan, 2(04), 613–620. https://doi.org/10.57008/jjp.v2i04.344

Atmawati, A., Samsudi, S., & Sudana, I. M. (2017). Keefektifan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Berbasis Industri pada Kompetensi Keahlian Teknik Audio Video. Journal of Vocational and Career Education, 2(2). https://doi.org/10.15294/jvce.v2i2.13809

blasche and hase. (2016). heutagogy: A framework for creating 21st Century learners. November, 97–113. https://doi.org/10.1007/978-3-662-47724-3

Hase, S., & Kenyon, C. (2001). From andragogy to heutagogy. UltiBASE. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Herawati, N. (2021). Manajemen Magang Industri Guru Produktif Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri Kabupaten Cilacap. Manajemen Pendidikan, 16(2), 128–135. https://doi.org/10.23917/jmp.v16i2.14685

Indriaturrahmi, I., & Sudiyatno, S. (2016). Peran Dunia Usaha Dan Dunia Industri Dalam Penyelenggaraan Smk Berbasis Kearifan Lokal Di Kota Mataram. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(2), 162. https://doi.org/10.21831/jpv.v6i2.6277

Kartowagiran, B., Mardapi, D., & Istiyono, E. (2019). Laporan Kajian Pola Penyelarasan SMK dari Sudut Pandang Keunggulan Wilayah Berbasis Industri. Universitas Negeri Yogyakarta.

Kemdikbudristek. (2022). Pembelajaran dan Penilain. Panduan Pembelajaran Dan Asesmen, 123.

Marisana, D., Iskandar, S., & Kurniawan, D. T. (2023). Penggunaan Platform Merdeka Mengajar untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 7(1), 139–150. https://doi.org/10.31004/basicedu.v7i1.4363

Masgumelar, N. K., & Mustafa, P. S. (2021). Teori Belajar Konstruktivisme dan Implikasinya dalam Pendidikan. GHAITSA: Islamic Education Journal, 2(1), 49–57. https://siducat.org/index.php/ghaitsa/article/view/188

Mulyani, A. A., Setiadi, E. M., & Nurbayani, S. (2023). Backward Design : Strategi Pembelajaran dalam Meningkatkan Keterlibatan Siswa. Jurnal Paedagogy, 10(3), 798. https://doi.org/10.33394/jp.v10i3.7766

Nugraha, T. S. (2022). Kurikulum Merdeka untuk pemulihan krisis pembelajaran. Inovasi Kurikulum, 19(2), 251–262. https://doi.org/10.17509/jik.v19i2.45301

Pertiwi, A. D., Nurfatimah, S. A., & Hasna, S. (2022). Menerapkan Metode Pembelajaran Berorientasi Student Centered Menuju Masa Transisi Kurikulum Merdeka. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 8839–8848.

Rika Partikasari, Mimpira Haryono, Ranny Fitria Imran, Ela Pebriani, S. O. (2023). Optimalisasi Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar Dan Penguatan P5 Bagi Guru Di Korwil I Bengkulu Utara. Jurnal Dehasen Untuk Negeri, 2(1), 47–52.

Romadin, A., Nuhadi, D., & Yoto, Y. (2022). Implementation of Work Based Learning on Welding Engineering Expertise Competency in The Manufacturing Industry. Journal of Vocational Education Studies, 5(1), 16–31. https://doi.org/10.12928/joves.v5i1.5674

Sabon, S. S., Listiawati, N., & Relisa. (2020). Model magang guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMK.

Samidjo, S. (2017). Efektifitas Pelaksanaan Magang Industri Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Taman Vokasi, 2(2), 246. https://doi.org/10.30738/jtvok.v5i2.2528

Siagian, M. (2023). Efektivitas Program Upskilling dan Reskilling bagi Peningkatan Kompetensi Guru SMK di Kota Medan. Jurnal Manajemen Pendidikan Dasar, Menengah Dan Tinggi [JMP-DMT], 4(1), 1–7. https://doi.org/10.30596/jmp-dmt.v4i1.12753

Sudiarta, I. G., & Widiana, I. W. (2023). JURNAL ADMINISTRASI PENDIDIKAN INDONESIA EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG GURU PRODUKTIF BERSERTIFIKAT INDUSTRI. 14(1), 33–44.

Sugrah, N. U. (2020). Implementasi teori belajar konstruktivisme dalam pembelajaran sains. Humanika, 19(2), 121–138. https://doi.org/10.21831/hum.v19i2.29274

Sulistya, R. (2019). HEUTAGOGI SEBAGAI PENDEKATAN PELATIHAN BAGI GURU DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4 . 0 HEUTAGOGY AS A TRAINING APPROACH FOR TEACHERS IN THE ERA OF INDUSTRIAL REVOLUTION 4 . 0. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 4(1), 127–138.

Usep, U. (2017). Pengelolaan Magang Guru Produktif Smk Paket Keahlian Teknik Sepeda Motor Berbasis Kemitraan. In Jurnal Administrasi Pendidikan (Vol. 14, Issue 1, pp. 173–181). https://doi.org/10.17509/jap.v24i1.6527

Utama, K. O. D., & Sukaswanto, S. (2020). Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Dan Keaktifan Belajar Siswa Di Smk Negeri 1 Ngawen. Jurnal Pendidikan Vokasi Otomotif, 2(2), 79–92. https://doi.org/10.21831/jpvo.v2i2.33560

Wibowo, N. (2016). Upaya Memperkecil Kesenjangan Kompetensi Lulusan. Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 23(1), 45–50. https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/9354

Wiggins, G., & Tighe, M. (2005). Review of: Understanding by design (2nd ed.). Colombian Applied Linguistics Journal, 19(1), 140. https://www.researchgate.net/publication/318021095_Wiggins_G_McTighe_J_2005_Understanding_by_design_2nd_ed_Alexandria_VA_Association_for_Supervision_and_Curriculum_Development_ASCD

_______. (2020). Peraturan Dirjen GTK No. 6565/B/GT/2020 Tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru

_______.(2022). KAJIAN Akasdemik Kurikulum untuk Pemulihan Pemnelajaran

_______. (2023). Peraturan Dirjen Pendidikan Vokasi No. 2 Tahun 2023 tentang Model Kompetensi dalam Pengembangan Profesi Guru SMK.

_______. (2023). Pengemasan Skema Okupasi pada Lembaga Sertifikasi Pihak Kedua di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Seni dan Budaya.

_______.(2023). Laporan Evaluasi Upskilling-Reskilling Guru Kejuruan 2023. Disampaikan dalam Workshop Inovasi Desain Upskilling-Reskilling 2024 di Bandung.